Di tempat kerja kamu pastinya ada perbedaan antar karyawan. Dalam kehidupan nyata, banyak orang yang tidak bisa rukun satu sama lain. Dimanapun, termasuk di tempat kerja. Ada memang kepribadian seseorang yang suka berdebat sampai memancing keributan dan akhirnya saling bermusuhan. Ini tentunya akan menimbulkan suasana yang canggung, apalagi yang kamu ajak berdebat itu teman satu divisi.
Jika memang saat ini kamu punya musuh kerja, sebaiknya kamu mulai hindari perselisihan tersebut sebelum masalah menjadi-jadi. Ingat, atasan kamu tidak hanya menilai kualitas kinerja kamu saja, akan tetapi juga melihat sikap kamu dengan semua orang. Jika kamu ingin berkembang, bersikaplah profesional dan usahakan untuk mengalah dan meredakan perselisihan segera.
Karena sebenarnya kamu akan benar-benar rugi jika punya musuh kerja di kantor. Tugas kamu tidak akan selesai tepat waktu karena sisa deadline sudah kamu pakai untuk berdebat. Selain itu, kamu akan kehilangan kepercayaan dari atasan dan juga rekan kerja yang lainnya. Dan kamu pun merasa stress dan semua menjadi tidak terkendali.
Nah, mau tahu cara menghadapi musuh di tempat kerja? Simak tips-tips berikut ini:
1. Melihat Musuh Kerja Sebagai Manusia
Tips paling utama ketika kamu berhadapan dengan yang namanya musuh kerja yaitu melihatnya sebagai manusia. Sama seperti kamu, mereka juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Nyatanya, mereka dan kamu pun masih perlu banyak belajar. Dari mana belajarnya kalau bukan dari atasan saja, tapi juga sesama rekan kerja.
Lihatlah kebaikan dalam diri mereka. Sudah pastinya ada kelebihan dari mereka yang bisa kamu lihat sebagai panutan atau contoh. Misalnya, si musuh kerja sangat ahli dalam suatu bidang yang bisa kamu contohkan dan ajak berdiskusi supaya mau mengajarimu. Toh ini juga demi kepentingan perusahaan.
Jika terlibat perselisihan, cobalah menghadapinya dengan baik. Setidaknya, kamu bisa mengajak mereka mencari udara segar sekali-kali dengan makan siang bersama-sama rekan kerja. Setidaknya dengan berada diluar kantor bisa melepas penat dan bisa saling bertukar pikiran dengan musuh kerja kamu. Dengan begini, lama kelamaan bisa menjadi teman, walaupun kadang-kadang masih berselisih. Yah, ajak ngopi bareng lagi untuk melepas energi buruk biar berdebatnya tidak lama-lama dan tugas agar cepat kelar.
2. Jangan Anggap Serius atau Bereaksi Berlebihan
Untuk tips yang kedua ini, kamu perlu belajar cuek dan tenang. Jika beredar gosip yang tidak benar tentang kamu, jangan bereaksi berlebihan. Jangan anggap serius, toh hanya gosip, bukan itu kebenarannya.
Kata-kata tidak bisa menyakitimu, tapi bisa membuat kamu lebih kuat. Mereka yang akan rugi jika kamu bisa menyelesaikan tugas tepat waktu dan hasilnya bagus, daripada meladeni gosip yang tidak ada benarnya.
3. Cobalah dengan Cara Mereka
Nah, terkadang kamu harus bisa mengalah jika orang lain tetap ngotot dengan pendiriannya. Kamu harus bisa lebih terbuka dan mencobanya dengan cara mereka terlebih dahulu. Dalam situasi seperti ini, bisa saja dengan cara mereka akan salah. Jika terjadi, ini waktunya untuk menyelesaikannya dengan cara kamu.
4. Minta Nasehat Mereka
Untuk menghadapi musuh kerja yang doyan mengkritik tiap langkahmu, hadapi dengan tenang dan terbuka. Mintalah nasehat mereka jika memang lebih efektif. Bila perlu, konsultasi dengan atasan untuk mencari solusi dan ide yang terbaik demi kepentingan perusahaan. Apabila ide kamu lebih unggul, lanjutkan tanpa basa basi karena sudah mendapatkan persetujuan dari atasan. Sebaliknya, jika memang ide mereka lebih bagus, jalankan ide mereka sambil menyemangatinya.
5. Jangan Membalas Dendam
Jangan sesekali berpikiran untuk balas dendam saking kesalnya kamu sama rekan kerja kamu tersebut. Memang kesabaran seseorang ada batasnya. Tetapi, jika tidak ingin perselisihan dengan musuh kerja kamu berkepanjangan, biarlah atasan yang memediasi.
Bersabarlah dan bersikap tenang sampai atasan memanggilmu karena urusan perselisihan tersebut. Lebih baik kamu diam dan biarkan musuh kerja kamu mengadu duluan. Dengan begitu, sikap kamu yang memilih untuk diam dan tenang akan dipuji oleh atasan. Selain itu, atasan akan berpikir kamu adalah orang yang profesional dan memilih untuk tenang ketika digosipkan atau dijelek-jelekkan.
6. Bersikap Profesional
Tips terakhir adalah bersikap profesional. Tidak menjaga jarak dengan musuh kerja kamu, meskipun kamu digosipin atau terlalu dikritik oleh yang bersangkutan adalah salah satu sikap profesional dalam menghadapi perselisihan. Meskipun kamu dijelek-jelekkan atau digosipin, tetapi masih bisa bekerja sama dengan musuh kerja kamu itu, juga menunjukkan bahwa kamu seorang yang profesional. Ada baiknya untuk tidak menunjukkan sifat yang kekanak-kanakan dengan ikutan mengadu domba atau mempersulit situasi.
Sebaliknya, secara profesional kamu harus bisa menunjukkan bahwa kamu dapat bekerja atau melaksanakan tugas dengan baik, dalam situasi dan kondisi apapun. Kamu juga harus bisa bertanggung jawab memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Jika perselisihan terjadi, bersikaplah dewasa. Bekerjalah untuk perusahaan, bukan untuk mencari kelemahan rekan kerja atau untuk memamerkan kesuksesan kamu. Yang hanya akan menilai kinerja kamu adalah atasan. Karena atasan kamulah, dengan membawa nama perusahaan, yang memberimu pekerjaan dan membayar gaji kamu.
Jadi, kesimpulannya, kamu bekerja bukan untuk memiliki musuh, melainkan bekerja untuk berkembang dan mensukseskan perusahaan. Jika ada pihak yang tidak senang dengan kehadiranmu, coba hadapi dengan tips-tips di atas. Ingat, hadapi saja dengan senyuman. Tunjukkan kamu bekerja untuk perusahaan dan ingin memiliki hubungan baik dengan semua rekan kerja.
sumber artikel : https://www.urbanhire.com/blog/rugi-punya-musuh-di-kantor/
credit gambar : <a href='https://www.freepik.com/photos/computer'>Computer photo created by master1305 - www.freepik.com</a>
- Kategori:
- Working Life
Belum Ada Komentar