Salah satu tantangan saat bekerja adalah menjaga fokus dan menghilangkan distraksi. Salah satu alternatif solusinya adalah bekerja dengan menggunakan cara sederhana produktif bernama teknik Pomodoro. Sebenarnya, apa itu teknik Pomodoro? Bagaimana cara mengaplikasikannya saat bekerja, dan apakah teknik ini benar-benar efisien?
Apa Itu Teknik Pomodoro?
Teknik Pomodoro adalah salah satu teknik mengatur waktu saat bekerja yang digagas oleh Francesco Cirillo. Teknik Pomodoro memanfaatkan timer sebagai alat bantu. Dilansir dari Lifehack, pada awalnya, timer yang digunakan adalah timer dapur yang berbentuk tomat. Itulah alasan di balik pemberian nama teknik Pomodoro. Pomodoro sendiri merupakan bahasa Italia dari tomat.
Dikutip dari website resmi Francesco Cirillo, cara menerapkan teknik Pomodoro dalam menyelesaikan tugas adalah:
- Pilih tugas yang akan diselesaikan, urutkan pada to-do list
- Nyalakan timer menjadi 25 menit
- Kerjakan tugas, jangan buka hal-hal yang mendistraksi untuk sementara
- Berhentilah mengerjakan tugas ketika timer berbunyi
- Beri tanda di to-do list
- Istirahat singkat, 3-5 menit, kamu boleh membuka hal-hal yang tadi menjadi distraksi
- Ulangi langkah 2-5, apabila sudah 4 kali berturut-turut, ambil istirahat panjang (15-30 menit)
- Kembali ke langkah 1
Kat Boogard, seorang penulis lepas, menceritakan pengalamannya dalam menetapkan teknik Pomodoro selama bekerja pada The Muse. Boogard biasanya tidak percaya dengan anjuran-anjuran untuk meningkatkan fokus dan produktivitas selama bekerja. Kebiasaan kerjanya hanya menulis to-do list, lalu berusaha menyelesaikannya. Namun, ia tertarik untuk mencoba teknik ini. Menurutnya, berbeda dengan teknik-teknik lainnya, teknik pomodoro fokus untuk memanfaatkan waktu yang kita miliki sebaik mungkin. Hal itu berbeda dengan berusaha untuk menambah atau mengurangi waktu agar pekerjaan kita selesai. Setelah mencobanya, ternyata Boogard sangat menyukai teknik ini. Menurutnya, teknik ini memberikan kita “tekanan” untuk segera fokus dan menyelesaikan tugas. Pasalnya, kita “hanya” memiliki waktu sebesar 25 menit untuk menyelesaikan suatu tugas. Selain lebih fokus dalam bekerja, teknik ini dapat membuatnya merasa lebih bugar. Pasalnya, setiap 25 menit sekali, ia memiliki waktu untuk “beristirahat” dari melihat layar komputer seharian dan menghindari duduk seharian selama bekerja. Menurut Boogard, teknik Pomodoro hanya memiliki satu kekurangan, yaitu sulitnya mengatur waktu rapat dengan teknik ini. Tentu tidak mungkin meminta izin untuk berdiri selama 5 menit di tengah-tengah rapat. Boogard memilih untuk mematikan timer-nya ketika rapat, dan menyalakannya kembali setelah rapat usai.
Modifikasi Teknik Pomodoro
Dalam prakteknya, teknik Pomodoro telah melewati beragam modifikasi yang bisa kamu ikuti. Beberapa di antaranya adalah:
1. Gunakan aplikasi
Kamu tidak mememiliki timer berbentuk tomat? Tenang, kamu bisa memanfaatkan berbagai timer yang ada, kok. Mulai dari aplikasi timer di handphone-mu, mencari aplikasi khusus pomodoro di handphone, bahkan menggunakan timer Pomodoro online seperti Tomato Timer.
2. Modifikasi jumlah menit yang ada
Dilansir dari Life Hacker, tentu tidak semua pekerjaan bisa kamu selesaikan dalam waktu 25 menit. Apabila kamu memecahnya menjadi 2 sesi, 25 menit pertama, 5 menit istirahat, dan 25 menit kedua, ada kemungkinan kamu sulit fokus kembali di 25 menit kedua dan produktif setelah istirahat kerja. Solusinya adalah menyesuaikan durasi dari masing-masing sesi sesuai dengan kebutuhanmu. Misalnya, satu pekerjaan baru dapat selesai setelah 1 jam. Maka, 1 sesi fokus adalah 1 jam, dan 1 sesi istirahat adalah 10 menit. Sesuaikan berdasarkan kebutuhanmu, ya! Kamu juga bisa menggunakan teknik ini apabila harus menghadiri suatu rapat.
Sumber artikel : https://glints.com/id/lowongan/teknik-pomodoro/#.YpMCn1RBzIU
Sumber gambar : https://www.canva.com/
- Kategori:
- Working Life
Belum Ada Komentar