Investasi adalah aktivitas menanam modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan di masa depan. Saat ini, ada banyak instrumen investasi yang bisa dipilih calon investor. Mulai dari investasi emas, deposito, saham, reksadana, obligasi, properti dan lainnya. Namun sebelum itu, sebaiknya Anda memahami terlebih dahulu dasar-dasar tentang apa itu investasi dan untung ruginya.
Hal ini penting untuk dilakukan untuk meminimalisasi kerugian dari investasi yang dipilih. Pasalnya, hampir semua instrumen investasi memiliki risiko tersendiri. Ada yang risikonya rendah, ada pula yang berisiko tinggi. Selain itu, dengan memahami apa itu investasi, Anda akan lebih mudah dalam memilih jenis investasi yang sesuai. Karena investasi terbaik adalah investasi yang disesuaikan dengan profil risiko masing-masing individu.
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipahami calon investor sebelum berinvestasi sebagaimana dikutip dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id:
1. Tentukan tujuan investasi
Sebelum berinvestasi, hal pertama yang perlu dipahami dan dilakukan adalah menentukan tujuan investasi. Ada pandangan bahwa tujuan investasi adalah agar cepat kaya. Padahal, anggapan tersebut keliru dan bisa menimbulkan sifat tamak. Jika tidak diiringi kehati-hatian, sifat tamak dapat menyebabkan investor mengalami kerugian.
Setidaknya ada dua tujuan dari investasi.
Pertama, tujuan investasi adalah untuk mengamankan keuangan dari inflasi. Sederhananya, inflasi adalah penurunan nilai mata uang. Sebagai contoh, dua puluh tahun yang lalu, uang senilai Rp 100.000 dapat dibelanjakan untuk beragam kebutuhan. Namun saat ini uang dengan jumlah tersebut hanya cukup untuk membeli beberapa barang saja karena dampak kenaikan harga. Karena itu, Anda perlu mengalokasikan sebagian kekayaan pada produk investasi yang memberikan imbal hasil atau return lebih tinggi dari laju inflasi. Sehingga nilai uang yang Anda miliki tidak tergerus inflasi.
Kedua, tujuan investasi adalah untuk mencapai tujuan finansial. Maksud dari tujuan finansial adalah upaya kita dalam mencapai sejumlah dana untuk memenuhi suatu kebutuhan di masa mendatang. Tujuan finansial dapat dibedakan berdasarkan jangka waktunya. Tujuan finansial jangka pendek biasanya dicapai dalam waktu kurang dari satu tahun. Seperti untuk membeli laptop atau gadget baru untuk kebutuhan bekerja. Selanjutnya adalah tujuan finansial jangka menengah yang biasanya dicapai dalam waktu satu sampai dengan lima tahun. Misalnya untuk dana pendidikan, uang muka KPR, atau beribadah haji. Lalu tujuan finansial jangka panjang yang biasanya dicapai dalam waktu lebih dari lima tahun. Misalnya untuk dana pensiun dan membeli rumah.
2. Investasi di produk yang legal dan logis
Hal kedua yang perlu dipahami sebelum berinvestasi adalah selalu 2L yaitu legal dan logis. Pastikan Anda berinvestasi pada produk keuangan yang terdaftar dan berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia untuk perbankan, dan Bappebti untuk perdagangan komoditi. Jangan terburu-buru untuk memilih instrumen/produk investasi dan tergiur tawaran promosi yang berlebihan. Cermati produk investasi yang ditawarkan dengan teliti, agar tidak terjebak pada investasi bodong.
Ciri-ciri investasi bodong adalah sebagai berikut: Entitas yang menawarkan investasi tidak memiliki izin dari otoritas yang berwenang (legalitas tidak jelas); Menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat dengan tanpa risiko; Menawarkan produk investasi melalui media sosial, grup Whatsapp, Telegram, yang mencantumkan foto artis, tokoh agama, atau public figure; Informasi terkait proses bisnis investasi tidak jelas Menawarkan keuntungan (bonus) jika berhasil mendapatkan anggota baru; Menjanjikan aset yang diinvestasikan aman dan memberikan jaminan pembelian kembali (buyback).
3. Kenali risiko investasi
Investasi memang bertujuan untuk memperoleh keuntungan di kemudian hari. Namun demikian, investasi juga memiliki risiko.
Berikut ini merupakan beberapa risiko berinvestasi, khususnya investasi di pasar modal:
a. Risiko daya beli (purchasing power risk) Risiko ini berkaitan dengan kemungkinan nilai inflasi yang besar sehingga menyebabkan nilai riil pendapatan hasil investasi akan lebih kecil .
b. Risiko bisnis (business risk) Risiko bisnis adalah suatu risiko menurunnya kemampuan perusahaan memperoleh laba, sehingga pada gilirannya akan mengurangi pula kemampuan perusahaan membayar bunga dan dividen.
c. Risiko tingkat bunga Naiknya tingkat bunga, biasanya akan menekan harga surat-surat berharga, sehingga dampaknya nilai surat berharga akan turun.
d. Risiko pasar (market risk) Apabila pasar bergairah (bulish) pada umumnya harga saham akan mengalami kenaikan, begitupun sebaliknya apabila pasar lesu (bearish) maka harga saham cenderung turun. e. Risiko likuiditas (liquidity risk) Risiko ini berkaitan dengan kemampuan suatu surat berharga untuk segera diperjualbelikan tanpa mengalami kerugian yang berarti. Dengan menyadari setiap risiko yang harus dihadapi dalam berinvestasi, Anda perlu menyesuaikan instrumen/produk investasi dengan profil risiko, kondisi keuangan, dan tujuan finansial.
4. Pakai uang dingin
Untuk berinvestasi, pastikan Anda menggunakan dana dingin alias uang yang benar-benar tidak terpakai untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun dana darurat. Jangan pernah menggunakan uang untuk keperluan sehari-hari, apalagi uang pinjaman untuk berinvestasi.
5. Lakukan diversifikasi investasi
Diversifikasi investasi merupakan hal penting untuk dilakukan para investor agar tidak kehilangan modal apabila mengalami kerugian besar. Dengan kata lain, don't put your eggs in one basket, atau jangan meletakkan telur-telur dalam satu keranjang. Prinsip ini tentu akan berguna dalam berinvestasi. Tujuan diversifikasi investasi adalah untuk mengurangi risiko investasi dari instrumen yang Anda pilih. Jika salah satu instrumen investasi mengalami kerugian, Anda masih memiliki instrumen investasi lain yang mungkin memberikan keuntungan.
Dengan demikian, kerugian dari satu instrumen investasi bisa tertutup dengan keuntungan dari instrumen lain. Istilah lainnya, jika salah satu keranjang investasi Anda jatuh, masih ada cadangan keranjang investasi di tempat lain. Itulah penjelasan mengenai apa itu investasi dan hal-hal yang perlu dipahami sebelum mulai investasi supaya tidak banyak mengalami kerugian. Investasi adalah aktivitas menanam modal dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa depan. Namun hampir tidak ada investasi yang bebas risiko.
Sumber artikel : https://money.kompas.com/read/2022/02/23/184000326/mau-investasi-pahami-5-hal-ini-supaya-tidak-rugi?page=4.
Penulis : Nur Jamal Shaid, Editor : Erlangga Djumena
Sumber gambar : https://www.canva.com/
- Kategori:
- keuangan
Belum Ada Komentar