Jika kamu memasuki dunia kerja, pastinya kamu akan makin sering mendengar soal hard skill dan soft skill. Hal ini merupakan poin mendasar yang tak cuma harus diketahui, namun juga harus dimiliki oleh para pencari kerja. Bahkan, kamu yang sudah masuk di dalam dunia kerja pun, bisa mendalami hal ini secara lebih untuk meningkatkan karir kamu.
Berikut berbagai penjelasan soal perbedaan hard skill dan soft skill.
Pengertian Hard Skill & Soft Skill
Pertama-tama, mari kita bahas tentang pengertian hard skill. Pada dasarnya, hard skill adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk sebuah pekerjaan. Hal ini biasanya tertulis di kolom persyaratan di sebuah lowongan pekerjaan. Hard skill biasanya merupakan kemampuan spesifik dan jadi salah satu deskripsi pekerjaan kamu kelak.
Jika melansir dari laman The Balance Career, hard skill bisa kita peroleh dari edukasi formal seperti perkuliahan, serta deretan program lain seperti pelatihan, seminar, magang, kelas singkat, kelas online, dan juga training di perusahaan.
Di sisi lain, Soft Skill adalah kepribadian, atribut personal, serta kemampuan komunikasi yang dibutuhkan untuk sukses dalam sebuah pekerjaan. Baiknya soft skill yang kamu miliki menunjukkan bagaimana kamu berinteraksi dengan lingkungan di sekitarmu.
Jika hard skill merupakan sesuatu yang bisa diraih dan dipelajari, soft skill merupakan atribut ‘bawaan’ kita sebagai individu. Hal ini mungkin bisa dipelajari, namun tidak dengan cara belajar layaknya mengenyam bangku kuliah, namun dengan lebih banyak berinteraksi dengan orang lain serta melatih kepekaan terhadap lingkungan. Dari sini, kita bisa mengaplikasikannya pada perilaku dan berimbas pada soft skill.
Perbedaan hard skill dan soft skill
Hal paling mendasar yang membedakan antara hard skill dan soft skill adalah hard skill bisa dibuktikan, sementara soft skill tidak. Kamu bisa mengklaim diri memiliki hard skill selama kamu bisa membuktikannya, sementara soft skill tak serta merta bisa kamu sertakan di CV.
Berikut contoh hard skill dan soft skill.
Contoh Hard Skill
Pada poin di atas, kita sudah mempelajari soal pentingnya hard skill dan soft skill. Sekarang, mari kita bahas apa saja contoh dari hard skill dan juga soft skill.
Sesuai dengan definisinya, hard skill merupakan kemampuan spesifik yang harus dimiliki untuk suatu pekerjaan tertentu. Contohnya, desain web, menulis, programming komputer, akuntansi, menerjemahkan bahasa asing, dan masih banyak sekali hard skill yang lainnya.
Biasanya, hard skill juga diukur dari seberapa baik kemampuan kamu dalam objek hard skill yang kamu kuasai. Seperti contohnya, tingkat kefasihan bahasa asing, seberapa mahir mengoperasikan mesin, seberapa baik dalam mendesain, seberapa cepat dalam mengetik, dan lain sebagainya.
Biasanya, kumpulan hard skill yang kamu miliki akan kamu catat di Curriculum Vitae dan juga di surat lamaran agar perekrut bisa mendapat pertimbangan.
Contoh soft skill
Seperti yang telah dijelaskan diatas, soft skill adalah atribut diri serta kemampuan berkomunikasi yang merupakan sifat bawaan dan tidak dipelajari secara formal. Soft skill ini merupakan aspek penting dalam kesuksesan karir kamu, lho. Pasalnya, setiap pekerjaan membutuhkan keterlibatan orang lain. Oleh karena itu, kemampuan kita dalam berinteraksi adalah aspek penting dalam sebuah pekerjaan.
Mari kita kupas satu demi satu apa saja yang jadi contoh soft skill. Melansir The Balance Careers, berikut ulasannya.
1. Kemampuan Berkomunikasi
Seperti yang telah disebut di atas, kemampuan berkomunikasi adalah soft skill nomor satu yang harus dimiliki oleh setiap karyawan. Kuncinya adalah bagaimana bisa meletakkan diri di berbagai situasi, di mana kita tahu kapan harus berbicara lebih sopan atau lebih santai, bisa membaca situasi yang tepat untuk berpendapat,, dan kemampuan untuk menjadi pendengar yang baik.
Berbagai contoh soft skill dengan dasar komunikasi meliputi:
Kemampuan bernegosiasi
Kemampuan persuasi
Kelancaran presentasi
Berbicara di depan umum
Membaca body language lawan bicara
Kemampuan menggunakan komunikasi non-verbal (seperti intonasi nada, gestur tangan, ekspresi wajah, dsb.)
2. Berpikir Kritis
Contoh soft skill yang kedua adalah kemampuan berpikir kritis. Apapun bidang pekerjaan yang kamu jalani, kamu diwajibkan untuk mampu menganalisis situasi dan mengambil keputusan dengan tepat.
Deretan soft skill yang terkait dengan pola pikir kritis ini meliputi:
Kreativitas
Fleksibilitas
Tingginya rasa ingin tahu
Tingginya selera artistik
Kemauan belajar hal baru
Pola pikir logis
Kemampuan memecahkan masalah
Dan lain sebagainya
3. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan soft skill yang akan membawa kamu menjadi pemimpin di masa depan. Aspek ini menitikberatkan pada kemampuan pengambilan keputusan di masa pelik, dan bagaimana menangani orang banyak di situasi tertentu.
Soft skill yang termasuk dalam kategori kepemimpinan meliputi:
Kemampuan manajemen konflik
Pengambilan keputusan
Kemampuan mentoring
Dan lain sebagainya
Skill-lah yang membedakanmu dengan mereka dan membawamu ke tingkat yang lebih tinggi.
sumber artikel : https://kampusyuk.com/artikel/kenali-apa-perbedaan-soft-skill-dan-hard-skill-55
sumber gambar : https://www.canva.com/
- Kategori:
- Working Life
Belum Ada Komentar