Belajar Untuk Tidak Menyalahkan Orang Lain
Belajar Untuk Tidak Menyalahkan Orang Lain
Belajar Untuk Tidak Menyalahkan Orang Lain

Jika seseorang menyalahkan orang lain, ia perlu belajar.

Jika seseorang menyalahkan diri sendiri, ia mulai belajar.

Jika seseorang berhenti menyalahkan, pembelajaran usai.

Itu adalah quote yang diutip dari seorang motivator, Gede Prama. Dari quote tersebut kita bisa memahami bahwa setiap orang selalu menyalahkan orang lain. Entah itu karena masalah pekerjaan atau yang lainnya. Hal seperti ini memang manusiawi, karena manusia diciptakan oleh Tuhan dengan nafsu sehingga kita bisa marah, tersenyum, ataupun sedih.

Namun manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Kita sebagai manusia yang fana ini masih diberi akal pikiran sehingga bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Selain itu, dengan akal pikiran kita juga bisa belajar mengenai keadaan sekitar sehingga tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.

Seiring berjalannya waktu, setiap manusia pasti memiliki pengalaman dan ia gunakan untuk belajar. Kalau suatu saat ada masalah, dia tidak lagi menyalahkan orang lain tapi mulai menyalahkan diri sendiri. Orang yang seperti ini sudah bisa belajar dari pengalaman.

Sebenarnya orang tersebut tidak salah dan juga tidak benar. Karena dia sedang dalam proses belajar. Segala sesuatu pasti membutuhkan proses, tidak ada yang instan. Kalau mau yang instan silahkan pergi ke warung lalu beli mie rebus instan. Itu yang namanya instan, hehehe.

Manusia tidak boleh berhenti dalam proses. Ia harus tetap berjuang ke titik tujuan yang seharusnya, yakni berhenti menyalahkan diri sendiri. Itu artinya masa pembelajaran hidupnya sudah usai. Orang seperti inilah yang seharusnya jadi generasi penerus bangsa Indonesia sehingga membawa perubahan menjadi lebih baik.

Belajar

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara belajar berhenti menyalahkan orang lain, lebih baik kita tahu apa yang dimaksud dengan belajar. Menurut Wikipedia, belajar adalah perubahan perilaku akibat adanya latihan atau pengalaman yang berkelanjutan. Seseorang sudah dikatakan belajar, jika orang tersebut benar-benar sudah ada perubahan menjadi lebih baik dan tidak mencoba kembali lagi ke hal yang buruk.

Tapi kalau dirinya masih melakukan kesalahan yang sama, maka dia dianggap belum bisa belajar. Disini, belajar bukan hanya ditempat sekolah. Misalnya saat di kelas belajar metematika, ilmu pengetahuan umum, dan juga ilmu pengetahuan sosial. Lingkungan belajar yang paling dasar adalah di keluarga, misalnya kita harus menghormati orang tua, menjaga kebersihan kamar, dan juga menjalankan perintah agama sesuai ajaran orang tua.

Itu semua hanya proses belajar, awalnya yang paling dasar belajar di rumah, kemudian naik tingkat belajar di sekolah, dan yang terakhir adalah belajar di lingkungan masyarakat. Pada lingkungan inilah semua ilmu yang kita dapatkan harus diterapkan seperti menghargai orang lain, menghormati perbedaan, dan tidak menyalahkan orang lain serta mau memaafkan juga.

Salah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, salah adalah keadaan atau perilaku yang menyimpang dari seharusnya. Dalam ilmu matematika sudah ditetapkan kalau 1 + 1 = 2. Namun kalau kita menjawab 3 atau 4, maka jawaban kita tadi adalah salah.

Suatu hal yang pasti biasanya dipelajari di rumah dan di sekolah, karena tahapannya masih sangat dasar dan mudah dipelajari. Namun saat masuk ke lingkungan yang lebih luas, yakni masyarakat yang kompleks. Maka masalah seakan tiada habisnya dan kadang malah membuat diri kita sendiri bingung menghadapi semua hal itu.

Tidak jarang ujung-ujungnya malah kita sendiri yang bakal menyalahkan orang. Ini merupakan kesalahan yang sangat fatal sekali. Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan nafsu, salah satunya adalah nafus dendam. Biasanya dendam muncul karena ada masalah kemudian menyalahkan orang lain. Dendam merupakan perilaku yang buruk sekali dan tidak boleh dilakukan.

Dari penjelasan tentang belajar dan salah di atas kita sudah mengetahui tentang dua point penting yakni setiap manusia pasti memiliki salah dan setiap manusia juga bisa belajar untuk memperbaiki kesalahannya itu. Untuk itu kita akan membahas tentang cara belajar berhenti menyalahkan orang lain. Ingin tahu? Tetap baca penjelasan berikut ini.

Jangan Menilai Masalah Dari Satu Sisi Saja

Tuhan selalu mencitakan sesuatu dengan berpasangan, laki-laki pasangannya perempuan, kanan pasangan kiri, dan atas pasangannya bawah. Begitu pula dalam sebuah masalah, pasti tidak hanya ada satu sisi saja. Selalu ada sisi positif dan sisi negatifnya. Misalnya seperti masalah orang memberikan uang kepada pengemis.

Kita kupas masalah ini dari sisi negatifnya dulu. Tidak ada orang yang bercita-cita menjadi pengemis, namun karena desakan ekonomi terpaksa menjadi pengemis. Mau kerja juga tidak ada yang menerima karena tidak memiliki keahlian. Sehingga terpaksa menjadi pengemis yang sangat yang tidak butuh keterampilan sama sekali. Yang awalanya hanya dijadikan sebagai penyambung hidup, kini pengemis sudah dijadikan profesi tetap karena hasilnya yang sangat banyak. Tentu ini merusak mental seseorang sehingga tidak mau kerja keras dan mengharapkan belas kasihan orang lain.

Sisi positif adalah kita bisa membantu orang lain, apalagi kalau orang tersebut benar-benar butuh uang untuk uang. Yang menolong juga akan mendapatkan pahala dari kebaikan yang dia lakukan itu tadi.

Memang sulit sekali kalau dihadapkan pada masalah yang memiliki dua sisi berbeda. Namun alangkah baiknya kalau punya uang lebih disalurkan saja ke panti asuhan atau lembaga organisasi masyarakat yang membantu orang tidak mampu. Karena uang atau bantuan yang kita berikan akan tepat sasaran untuk orang yang benar-benar butuh bantuan kita.

Bijak Dalam Mengambil Keputusan

Keputusan adalah hal yang sangat krusial sekali saat menghadapi masalah. Setiap keputusan yang diambil akan berdampak pada masa yang akan datang. Untuk itulah dalam mengambil keputusan tidak boleh terlalu cepat dan juga tidak boleh terlalu lama, namun harus bijak.

Untuk bisa mengambil keputusan bijak kita harus menganalisa terlebih dahulu masalah tersebut. Setelah kita tahu apa masalah yang terjadi, baru kita tentukan keputusan yang diambil. Namun sebelumnya kita juga harus sudah memikirkan semua yang hal yang bakal terjadi kedepannya. Sehingga kita tidak akan kaget dengan hasil keputusan yang diambil.

Minta Maaf Lebih Dulu

Minta maaf adalah suatu hal yang mudah diucapkan namun sangat sulit sekali dipraktekkan. Sebagian besar orang biasanya tidak mau minta maaf hanya karena gengsi dan ego yang terlalu besar. Setiap orang pasti memiliki gengsi dan ego, namun kita harus bisa mengontrol itu semua ketika sedang menghadapi masalah.

Masalah tidak akan selesai kalau hanya mengedepankan gengsi dan ego masing-masing. Bahkan tidak jarang masalah sepele bisa jadi sangat besar sekali hanya gara-gara gengsi dan ego. Untuk itulah kita harus bisa minta maaf secara tulus dari hati, bukan hanya dari mulut saja. Minta maaf bukan berarti kita adalah orang yang salah dalam masalah, justru kita akan jadi orang yang benar dalam permasalahan tersebut.

Mau Memaafkan Orang Lain

Minta maaf saja tidak cukup, harus dibarengi juga dengan memaafkan orang lain. Sebaik-baiknya cara minta maaf, masih lebih baik lagi kalau mau memaafkan orang lain. Jadi kita harus bisa minta maaf dan memaafkan orang lain.

Dari semua penjelasan di atas kita sudah belajar banyak hal. Dunia ini tidak sempit, tapi sangat luas sekali. Masalah bukanlah hal sepele, namun sangat kompleks sekali. Untuk itu kita harus bisa mengambil keputusan yang bijak supaya tidak menyalahkan orang lain. Setiap orang pasti memiliki salah, maka kita harus minta maaf dan juga memaafkan.


sumber artikel : https://indoblognet.com/belajar-untuk-tidak-menyalahkan-orang-lain/

Komentar
Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar