First impression atau menilai seseorang pada pertemuan pertama sering kali disebut tidak fair. Alasannya karena tidak mungkin bisa tahu karakter atau sifat seseorang dalam satu kali pertemuan saja. Nah, bagaimana kalau menurutmu?
Pendapat diatas mungkin ada benarnya, tapi beda cerita jika sudah masuk ranah profesional. Pertemuan pertama akan jadi momen yang menentukan kelanjutan proses interview. Menurut beberapa penilitian, hanya butuh 5-10 detik saja untuk seseorang bisa menangkap first impression dari lawan bicara yang baru ditemui.
Psikolog sosial dari Harvard Business School, Amy Cuddy juga memberi keterangan soal first impression yang dilansir oleh Forbes. Menurut Cuddy, ada 2 hal yang bisa didapat dari sebuah first impression:
1. Seberapa kompeten dan kuat orang tersebut (entah itu karakter atau mentalnya)
2. Apakah orang tersebut punya minat yang sama besarnya dengan saya atau justru orang itu acuh saja?
Untuk mencegah ada kesan negatif pada pertemuan pertamamu, khususnya dalam bidang profesional, yuk simak beberapa tips berikut!
Jangan Takut Dengan Eye-Contact
Ketakutan beberapa orang saat bertemu dengan orang baru salah satunya adalah saat harus saling melihat, bisa jadi karena gugup atau memang tidak terbiasa menatap orang baru.
Sayangnya, ketakutan ini justru salah satu cara untuk mendapat first impression dari lawan bicara. Akan susah untuk melihat respon lawan bicara kalau kamu terus menunduk sepanjang percakapan. Sedikit eye contact akan membantu memberikan first impression , asal kamu tidak salah pasang raut wajah. Soalnya, ada beberapa situasi di mana eye contact malah menjadi bumerang.
Biasanya eye contact kurang diminati sebagai first impression oleh orang yang memang tidak berminat untuk ada di sekitar kamu dalam waktu lama. Tapi, kalau kamu berani sekali atau dua kali menatap, akan mudah mengidentifikasi kecenderungan orang tersebut.
Contoh sederhananya, saat akan melakukan kerja sama, kamu juga bisa mendapat first impression dari tatapan mata calon partner. Apakah kemungkinan kerja sama lebih besar atau terlihat pihak seberang kurang tertarik dengan tawaranmu.
Perhatikan Body Language
Tips selanjutnya adalah menjaga gerak tubuh atau body language. Nah, kamu termasuk yang suka grogi saat bertemu orang sampai gemetaran? Atau suka garuk-garuk kepala saat bingung memilih kata? Sebaiknya kamu mulai melatih mengurangi gerakan tubuh yang tidak terlalu diperlukan tadi.
Suka memegang atau menggaruk kepala cenderung memberi kesan bahwa kamu kebingungan, ragu dengan jawaban yang kamu berikan, atau sama sekali tidak tahu harus merespon apa.
Ada juga gerak tubuh yang tanpa sadar merusak kesan pertamamu, misalnya cara duduk yang terlalu santai atau bertolak pinggang. Wah, kalau lawan bicaramu menangkap gerakan itu bisa-bisa kamu mendapatkan kesan yang buruk.
Tutur Kata Yang Terarah
Saat di bangku kuliah memang hampir tidak ada mata kuliah yang mengajarkan kamu caranya memilih kata yang tepat dan profesional untuk dipakai di ranah pekerjaan. Bahasa skripsi cenderung lebih kaku dan akademis, sementara untuk memberi first impression yang positif dibutuhkan tutur kata yang bukan cuma akademis atau terdengar keren saja.
Saat kamu sudah masuk ke fase bekerja, bahasa yang kamu gunakan perlu disesuaikan dengan lawan bicara. Berkomunikasi dengan pimpinan yang sudah lebih senior tentu akan beda dengan gaya bicara dengan rekan setim, apalagi pimpinan yang baru pertama kali kamu temui untuk bahasan yang serius.
Untuk mendapatkan pola bertutur yang lebih profesional namun dinamis dan tidak terkesan menggurui, kamu bisa ajak teman untuk melakukan role play. Minta saran juga dari bos yang sudah lebih berpengalaman dalam urusan komunikasi agar first impression bisa lebih positif.
Khususnya buat sesi interview harus bisa memilih diksi yang mencerminkan bahwa kamu cukup fleksibel, punya kapabilitas dan attitude yang positif. Hindari bahasa yang terlalu akademis karena kamu bisa saja lawan bicaramu sudah jauh lebih paham dan berpengalaman dalam topik tersebut, Jangan sampai first impression yang didapat malah sok jago atau sok tahu.
Rajin Melatih Nada Bicara
Untuk melengkapi olah bahasa yang sudah lebih terarah, agar first impression yang kamu dapatkan positif butuh juga intonasi yang tepat. Intonasi atau nada bicara cukup berpengaruh dalam memberi first impression
Orang yang cenderung bicara dengan nada tinggi atau memberi penekanan terlalu tinggi pada akhir kalimat justru akan meninggalkan kesan tidak percaya diri atau memang tidak tahu jawaban yang seharusnya.
Orang yang punya kecenderungan bicara cepat justru dianggap lebih percaya diri, apalagi kalau kamu sudah bisa mengisi kalimat dengan kata-kata yang padat makna. Kamu bisa berlatih dan merekam suara kamu, perhatikan apakah kalimat kamu sudah terdengar yakin atau masih banyak nada ragu, kurangi juga pemakaian gumaman seperti “eh”, “umm”, “sepertinya”.
Attire atau Pakaian Yang Tepat
Tips terakhir, pakaian yang kamu gunakan juga berpengaruh pada first impression. Saltum alias salah kostum jangan sampai terjadi pada kamu, karena kesan tersebut akan mudah membekas di ingatan orang yang kamu temui.
Misalnya saat wawancara, kalau pakaianmu mencolok dengan motif yang memenuhi dari atas hingga bawah, pasti first impression nyentrik akan melekat di kamu. Jika industri yang akan kamu masuki bisa menerima keunikan tersebut, tidak jadi masalah. Masalah akan timbul kalau kamu melamar untuk kerja di perusahaan konvensional yang bahkan stafnya menggunakan seragam di hari tertentu.
Menjaga first impression ini memang akan berhubungan dengan kebiasaan setiap hari bagi para pekerja, baik perempuan atau laki-laki. Bisa saja tanpa diduga kamu harus bertemu dengan klien atau pimpinan yang lebih tua dan pakaianmu saat itu terlalu santai hanya polo shirt dan jeans. Untuk mengakalinya, kamu bisa menyediakan cadangan satu set baju formal di kantor. Jadi pakaian kamu tidak akan merusak first impression saat harus meeting dadakan.
Setelah membaca tips di atas, ternyata cukup aplikatif dan tidak sulit bukan untuk memberikan first impression yang positif? Jadi mulai perhatikan gaya bicara, cara berpakaian, hingga pemilihan kata kamu ya.
Oh ya, untuk memberikan first impression positif tidak hanya berlaku untuk ranah profesional saja, kamu bisa mengaplikasikan tips-tips diatas untuk pergaulan sehari-hari atau siapa pun di luar hubungan profesional. Sebab memberikan first impression yang positif bukan hanya sekadar untuk menarik lawan bicara saja, tapi untuk kenyamanan dan kualitas diri sendiri juga.
sumber artikel : https://glints.com/id/lowongan/tips-impression-positif/#.X_fcuhZS_IV
credit gambar : <a href="https://www.freepik.com/photos/business">Business photo created by pressfoto - www.freepik.com</a>
- Kategori:
- Working Life
Belum Ada Komentar