5 Dampak Multitasking yang Buruk untuk Produktivitas
5 Dampak Multitasking yang Buruk untuk Produktivitas
5 Dampak Multitasking yang Buruk untuk Produktivitas

Multitasking adalah suatu cara melakukan dua tugas atau lebih secara bersamaan atau simultan atau secara berganti-ganti. Kebiasaan ini memang nampak bisa jadi cara cepat untuk menyelesaikan beberapa hal sekaligus.

Namun beberapa riset membuktikan bahwa manusia ternyata tidak sejago itu dalam melakukan beberapa pekerjaan sekaligus. Bahkan para ilmuwan menyimpulkan bahwa kegiatan melakukan beberapa tugas secara bersamaan sebetulnya malah bisa menurunkan produktivitas sebanyak 40 persen.

Apa itu multitasking?

Nampak sibuk bekerja dan melakukan beberapa hal sekaligus membuat seseorang dianggap produktif. Inilah yang dikenal dengan multitasking. Bekerja dengan cara seperti ini justru terbukti menurunkan tingkat produktivitas.Dampak negatif dari orang yang melakukan beberapa pekerjaan sekaligus adalah kesulitan mengabaikan gangguan dari hal lain yang juga dikerjakan bersamaan dibanding dengan orang yang konsentrasi mengerjakan satu tugas pada satu waktu. Melakukan banyak tugas sekaligus juga berpotensi mengganggu kemampuan kognitif dan kinerja otak Anda.

Penelitian mengenai multitasking dan produktivitas
Dalam upaya mencari tahu dampak multitasking, dua ilmuwan bidang psikologi Robert Rogers dan Stephen Monsell melakukan sebuah riset mendalam. Mereka meminta para peserta riset untuk berganti tugas dan mengukur berapa banyak waktu produktif yang hilang akibat berganti tugas tersebut.Mereka mendapati bahwa para partisipan mengerjakan tugas lebih lambat ketika harus berganti-ganti tugas. Dibanding mereka diminta melakukan tugas yang sama berulang kali, hasil yang didapat pun lebih baik. Semakin banyak jenis tugas yang harus dilakukan secara simultan oleh para partisipan, makin banyak pula waktu produktif yang hilang karenanya.Sementara menurut penelitian dari Joshua Rubinstein, Jeffrey Evans, dan David Meyer, manusia mengalami dua tahap proses kendali eksekutif berikut ini:

- Tahap goal shifting, yaitu tahap ketika orang memutuskan untuk melakukan hal tertentu dan bukan hal yang lain.
- Tahap role activation, yaitu ketika orang melakukan penyesuaian peran dari mengerjakan tugas sebelumnya ke peran yang dibutuhkan untuk melakukan tugas berikutnya.

Melakukan kedua tahap tersebut mungkin hanya memakan waktu produktif sebanyak sepersekian detik. Namun, durasi produktivitas yang termakan akan semakin banyak bila seseorang mesti melakukan dua tahap itu berganti-ganti dan berulang-ulang.Pada beberapa kasus, penurunan produktivitas mungkin tidak masalah. Salah satu contoh aman multitasking adalah menyetrika setumpuk pakaian sambil menonton televisi.Ketika seseorang berada pada situasi saat produktivitas, konsentrasi, dan keselamatan adalah hal penting, beberapa detik bisa sangat berarti. Ambil contoh saat seseorang menyetir sambil berbicara di telepon genggam, hilang konsentrasi menyetir selama beberapa detik bisa saja berujung pada kecelakaan.

Dampak multitasking
Hal-hal yang mungkin bisa jadi bahan pertimbangan saat Anda hendak melakukan multitasking adalah sebagai berikut:

1. Pekerjaan lebih lama selesai
Percayalah, kemampuan multitasking adalah kebiasaan yang tidak akan menghemat waktu. Anda bahkan Anda mungkin akan benar-benar butuh waktu lebih lama dalam menyelesaikan dua proyek yang dikerjakan berganti-gantian dalam satu waktu dibanding saat menyelesaikannya satu persatu dalam waktu yang berbeda.Contohnya saat mengemudi, sebuah riset dari University of Utah membuktikan bahwa pengemudi ternyata butuh waktu lebih lama sampai di tempat tujuan saat mereka mengemudi sambil mengobrol lewat telepon genggam.

2. Bertambahnya stres
Penelitian lain dari University of California Irvine mengukur detak jantung kelompok karyawan yang konstan mengakses email kantor dan yang tidak. Hasilnya pun cukup mengejutkan.Ditemukan bahwa pekerja kantoran yang selalu mengakses email kantor ternyata senantiasa berada dalam kondisi waspada dan memiliki detak jantung yang lebih tinggi. Sedangkan, kelompok yang tidak mengakses email melakukan lebih sedikit multitasking dan memiliki tingkat stres yang lebih rendah.Penelitian lain juga menyatakan bahwa multitasking yang dilakukan terus-menerus dapat menyebabkan depresi maupun gangguan kecemasan.

3. Mengganggu daya ingat
Ketika melakukan dua hal berbeda dalam waktu yang bersamaan, Anda biasanya akan melupakan detail dari salah satu atau bahkan kedua aktivitas tersebut. Sebut saja membaca buku sambil menonton televisi. Pasti ada satu bagian yang akan Anda lupakan.Menurut sebuah riset, menyela berjalannya salah satu tugas untuk berfokus pada tugas lain memang bisa mengganggu daya ingat jangka pendek. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat sedang melakukan multitasking. Pasalnya, terbiasa multitasking adalah salah satu salah satu hal yang membuat Anda tidak sadar sedang melakukan berbagai tugas secara bersamaan.Untuk menghindari penurunan produktivitas maupun dampak lainnya, usahakan fokus dan menyelesaikan satu tugas atau satu pekerjaan pada satu waktu terlebih dulu. Setelah itu, barulah beralih ke tugas lain. Anda juga bisa membuat skala prioritas untuk menentukan pekerjaan mana dulu yang harus dikerjakan. Dengan ini, Anda bisa saja lebih menikmati proses penyelesaian tugas tersebut.

4. Membuat kreativitas menurun
Multitasking akan membuat kerja otak menjadi makin berat. Biarpun kapasitas otak sangat besar, memberikan pekerjaan yang berbeda dalam satu waktu juga akan membebaninya.Hal ini pun akan membuat kreativitas Anda menurun. Bisa jadi, hasil pekerjaan yang dilakukan tidak memuaskan.

5. Menurunkan fokus
Risiko multitasking atau membagi pikiran adalah fokus yang terpecah. Lebih parahnya lagi jika Anda perlu fokus yang tinggi dalam melakukan pekerjaanya. Sebut saja menyetir kendaraan bermotor.Menelepon sambil menyetir akan meningkatkan risiko kecelakaan. Pasalnya, dua hal itu harus dilakukan dengan fokus yang tinggi. Memalingkan fokus pada salah satunya akan berpotensi mengalami kesalahan.

Alih-alih membuat pekerjaan cepat selesai, multitasking malah akan membuat Anda tidak fokus. Dampak lain yang bisa muncul adalah kerusakan pada otak dan menurunnya daya ingat. Cobalah untuk fokus pada satu pekerjaan sebelum mengerjakan hal lainnya.

Sumber artikel : https://www.sehatq.com/artikel/multitasking-adalah-hal-yang-sebaiknya-dihindari-apa-alasannya
Sumber gambar :  https://www.canva.com/

Komentar
Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar