Sebuah Inovasi Yang Berawal Dari Meniru
Sebuah Inovasi Yang Berawal Dari Meniru
Sebuah Inovasi Yang Berawal Dari Meniru

Dari waktu ke waktu, persaingan bisnis semakin ketat dan seru. Saling serang dan bahkan meniru secara terang – terangan terpaksa dilakukan agar tak ketinggalan dengan para kompetitor. Ada yang menyarankan lebih baik melakukan inovasi dari pada meniru kompetitor, dan ada pula yang mengatakan meniru adalah sebuah inovasi terbaik.



Salahkah apabila kita meniru?


Pasti Anda sangat sering mendengar istilah “amati, tiru, modifikasi”, bukan? Istilah dan strategi ini banyak dipakai olah para entrepreneur baru yang mencoba bersaing dengan para terdahulunya, berharap bisa menyamai bahkan melewati kompetitor.

Lalu, kembali kepertanyaan awal, salahkah jika kita meniru dari kompetitior? Kami menjawab, TIDAK! Yang salah adalah jika Anda tidak memulai menjalankan bisnis, hanya sibuk mengamati dan tidak melakukan eksekusi secepatnya.

Mengamati itu penting, analisa mendalam terhadap industri, pasar, trend digital dan kompetitor akan membantu kita dalam melakukan langkah selanjutnya. Meniru dan memodifikasi juga tidak salah, agar tercipta sebuah standar untuk melakukan yang lebih baik dari kompetitor.


Meniru itu bagus.


Mari kita bahas sedikit mengapa kami sepakat bahwa meniru adalah hal yang baik dalam bisnis.

1. Menjadi lebih baik (bahkan unggul) dari kompetitor.

Konsumen umumnya menyukai sesuatu yang serupa dan baru dari sebelumnya. Anda tidak perlu melakukan kesalahan atau kekurangan pada produk kompetitor. kerena telah melakukan perbaikan yang berfokus pada kebutuhan konsumen.

2. Menghemat budget demi keuntungan berlipat.

Riset untuk sebuah produk yang benar – benar baru membutuhkan dana dan waktu yang cukup besar. Jika Anda meniru produk yang sudah ada, dan hanya sedikit mengubahnya, itu semua dapat dihemat. Anda pun bisa memanfaatkan waktu dan dana itu untuk berkreasi lebih pada strategi pemasaran.

3. Lebih waspada dan selalu melangkah kedepan

Jika Anda meniru produk dari kompetitor, tak menutup kemungkinan produk dan strategi Anda juga ditiru oleh kompetitor lainnya. Hal ini tentu membuat kita lebih berhati hati dan selalu melakukan inovasi agar tidak tersaingi.


Siapa saja yang sudah berhasil dengan “tiruannya”?


Snapchat VS Instagram Story


Snapchat dilaporkan mendapati sebuah penurunan besar saat Instagram Story diluncurkan pada bulan Agustus tahun 2016. Penggunaan Snapchat telah turun 15 sampai 40 persen sejak rilis Instagram Story. Lebih dari 1 juta pengiklan juga memasang iklan di Instagram. Instagram Story telah membuatnya semakin menarik bagi brand karena jutaan pengguna mendapatkan lebih banyak informasi tentang bisnis yang diiklankan Instagram Story. 11 dari 12 top media social influencer juga memposting lebih banyak cerita Instagram daripada di Snapchat.



Friendster vs Facebook.


Hampir semua orang di dunia pasti mempunyai akun Facebook. Ya, Facebook merupakan social media terbesar dan terpopuler saat ini.



Kesuksesan Facebook berhasil dengan sangat luar biasa mengalahkan sang pionir, Friendster. Friendster memiliki usia 2 tahun lebih tua daripada facebook. Friendster dilaunching pada Maret 2002 sedangkan Facebook pada Februari 2004.

Berdasarkan rangking situs teraktif di Indonesia versi Alexa.com tahun 2009,  selama kurun waktu kurang 1/2 tahun, Facebook telah memposisikan dirinya menjadi situs terbesar kedua setelah google di Indonesia. Friendster terdepak jatuh.

Memang kecanggihan Facebook membuat orang lebih suka untuk menggunakannya dibanding Friendster. Fasilitas seperti chatting, tag foto, group dan lain-lain tidak di miliki Friendster. Friendster bukan tanpa perbaikan dengan keadaan ini, beberapa pengembangan seperti perubahan tampian dan beberapa fasilitas lainnya terus dilakukan. Namun tetap saja tidak bisa mengalahkan Facebook.


Yahoo Messenger vs WhatsApp



Dari data statistik diatas, apakah Anda melihat ada Yahoo Messenger? WhatsApp adalah salah satu contoh lain dari peniru yang berhasil dengan berinovasi mengalahkan, bahkan sampai ‘membunuh’ pendahulunya.

Dua dari karyawan Yahoo (Brian Acton dan Jan Koum) mendapat ide untuk meniru layanan messenger yang sama dengan perangkat mobile dan menamakannya sebagai ‘WhatsApp’. Pada akhirnya setelah melewati fase beta yang cukup panjang, pada bulan November 2009, WhatsApp resmi memulai kiprahnya di App Store.

Per Februari 2013 pengguna aktif WhatsApp meledak di angka 200 juta. Angka ini membengkak dua kali lipat pada bulan Desember dan naik lagi menjadi 500 juta pada bulan April 2014. Dan per September 2015, pengguna aktif WhatsApp tercatat sebanyak 900 juta.

Jadi, sudah terpikir akan meniru apa dari kompetitor? Jika masih bingung, tim strategis kami dengan senang hati akan membantu masalah dalam bisnis Anda.


Sumber : http://www.ideaimaji.com/blog/sebuah-inovasi-yang-berawal-dari-meniru/

Komentar
Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar