Belajar dari Falsafah Jawa Mo Limo
Belajar dari Falsafah Jawa Mo Limo
Belajar dari Falsafah Jawa Mo Limo

Belajar Dari Falsafah Jawa Mo Limo

Di Jawa terkenal dengan falsafah jawa yang mengatakan Mo Limo yang artinya Moh madat, Moh madon, Moh mabuk, Moh maling, Moh main. Moh Madat artinya tidak boleh nyandu karena akan ketagihan, kalau jaman sekarang sama seperti obat-obat terlarang, yang membuat orang dapat fly, untuk menghilangkan stress katanya. Tetapi akan merusak karena kecanduan. Moh madon, main perempuan artinya sering pergi dengan PSK, bisa terjadi terpikat dengan PSK atau mendapatkan penyakit kelamin yang merusak hidupnya. Moh mabuk, tidak minum minuman yang memabukan seperti arak, sake sehingga membuat dirinya tidak mempunyai kesadaran penuh.

Moh maling, jangan mencuri, ingin memiliki milik orang lain, diantaranya korupsi juga maling. Moh main, berjudi, judi dapat menghabiskan harta dan akan mengakibatkan kehidupan yang berantakan karena tidak punya uang. Apalagi kalau sudah berkeluarga, dapat menyebabkan keretakan rumah tangga. Falsafah jawa ini yang harus dihindari agar hidup ini bisa menjadi tenteram, damai dan bahagia. Kalau tidak dapat menghindari yang lima itu, maka kehidupannya bisa berantakan baik secara ekonomi, maupun rumah tangganya jadi berantakan.

Falsafah jawa ini sangat kuat sekali di kalangan orang-orang Jawa, mereka yang mencari ketenteraman dalam hidup harus menganut falsafah ini. Sayangnya banyak falsafah jawa tidak diketahui oleh generasi muda, menurut pengamatan saya karena bahasa yang menjadi alat komunikasi juga sudah bergeser. Pada saat saya masih kecil, seorang anak masih menggunakan bahasa kromo (adalah bahasa yang menunjukkan hormat pada orang tua), sekarang ini di kalangan anak muda di daerah jawa, kalau saya mengajak berbicara bahasa jawa, mereka menjawab dengan bahasa Indonesia. Karena kalau menjawab dengan bahasa jawa bisanya bahasa jawa untuk sesama teman, jadi ada perasaan tidak enak kalau tidak bisa berbahasa kromo.

Saya ingin melihat beberapa dari lima pantangan yang harus dihindari, Moh Maling, dan Moh Madon. Moh Maling modern tidak hanya mengambil barang yang bukan miliknya, korupsi adalah salah satu moh maling, karena dia mengambil yang bukan miliknya, kemudian kalau di kantor menggunakan jam kantor untuk kepentingan dirinya sendiri, atau juga ada yang melakukan bisnisnya sendiri dengan menggunakan fasilitas kantor. Orang yang melakukan korupsi sebenarnya sangat kejam, karena dengan melakukan korupsi menyebabkan ekonomi biaya tinggi, misalnya yang korupsi adalah pejabat negara yang memberikan ijin pembangunan, maka pada saat seseorang ingin membangun usaha yang seharusnya mengeluarkan uang X rupiah, akan menjadi X++ rupiah karena ada korupsi. Beban yang ditambahkan ke pengusaha tadi tentunya akan dibebankan ke konsumen, karena itu biaya harus ditutup dengan harga jual barang atau jasa yang dibuat atau diberikan oleh usaha tersebut.

Atau misalkan pemungutan liar yang terjadi di jalan raya yang kena adalah mobil angkutan barang, sehingga biaya angkut barang menjadi mahal, biaya tambahan tersebut akan dibebankan ke orang-orang yang membeli barang yang diangkut dari daerah. Karena satu atau dua orang melakukan pungutan liar, yang menanggung beban adalah banyak orang yang membeli barang tersebut. Mungkin orang yang melakukan pungutan liar tidak sadar, bahwa apa yang dia lakukan bukan merugikan si pemilik kendaraan, tetapi menyangkut hidup orang banyak, apalagi kalau yang diangkut adalah bahan makanan dari daerah.

Bagaimana dampak seseorang yang bekerja di kantor kemudian menggunakan waktunya untuk mengerjakan pekerjaan pribadinya? Tentunya gaji yang diberikan pada karyawan tersebut menjadi mahal, karena apa yang diberikan perusahaan dengan hasil pekerjaan yang diberikan oleh karyawan tersebut tidak seimbang, hasil pekerjaannya menjadi mahal sekali. Apalagi pada saat mengerjakan pekerjaan kantor setengah hati, sehingga hasilnya tidak terlalu bagus. Perusahaan yang tidak efisien tidak akan dapat bersaing di dunia sekarang ini di mana persaingan bisnis semakin ketat. Kalau banyak karyawan yang melakukan hal yang sama, perusahaan mungkin tidak bisa bertahan, akibatnya bisa pengurangan karyawan atau tutup. Hal ini akan berdampak pada karyawan itu sendiri, jadi sebaiknya sebagai seorang karyawan harus dapat menjaga bagaimana perusahaan sebagai ladang di mana dia mencari makan, harus dijaga agar perusahaan dapat bertumbuh.

Pelajaran yang saya dapatkan
Contoh di atas disebut sebagai negatif feedback, karena perbuatan yang kita lakukan menghasilkan efek yang negatif. Orang yang melakukan korupsi ataupun menggunakan waktu kantor untuk kepentingan pribadi tujuannya sama yaitu untuk menciptakan kemakmuran dirinya. Tetapi kalau orang lain tahu bahwa dia telah melakukan korupsi, atau bekerjanya tidak produktif, maka orang tersebut akan mengalami kesulitan dikemudian hari, karena orang sudah tidak percaya lagi terhadap dirinya.

Coba kita melihat dengan kacamata yang berbeda, untuk dapat menciptakan kemakmuran dirinya, dia berprestasi di bidangnya dan di lingkungannya, sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, maka banyak perusahaan atau orang lain yang mau bekerja sama dengan dirinya. Dengan kata lain nilai dari dirinya akan meningkat sejalan dengan meningkatnya kemampuannya. Orang yang seperti ini akan mendapatkan kemakmuran dengan lebih mudah.


Sumber: Newsletter Andal edisi V, oleh Indra Sosrodjojo (Direktur Andal Software)

Komentar
Belum Ada Komentar
Tambahkan Komentar